ACEH UTARA – Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Aceh Utara menggelar Pelatihan Vokasional Wirausaha Muda Pemula (WMP) di Desa Cot Beudak, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari, 1-2 November 2024, ini melibatkan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar SMA/SMK, mahasiswa, hingga pemuda yang tertarik untuk memulai usaha.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah akademisi terkemuka yang menjadi pemateri utama, di antaranya Sari Yulis Terfiadi, MBA, dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh, dan Dr. Jalaluddin MPd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Serambi Mekkah, Banda Aceh.
Mereka memberikan materi-materi yang bermanfaat untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan para peserta.
Kepala Disporapar Aceh Utara, M Nasir, mengatakan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk membuka wawasan dan menggali potensi kewirausahaan generasi muda di Aceh Utara.
“Pelatihan ini tidak hanya untuk mengajarkan teori, tetapi juga untuk menggali potensi diri peserta sehingga mereka siap memulai usaha.
Kami ingin peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan, tetapi juga berani untuk memulai bisnis mereka sendiri,” ujar M Nasir.
Sari Yulis Terfiadi, MBA, salah satu pemateri, membahas topik penting mengenai cara menyusun rencana bisnis yang solid dan mengawali usaha dari langkah pertama.
“Kewirausahaan itu bukan hanya soal berbisnis, tetapi tentang mental yang kuat untuk menghadapi segala tantangan. Kami ingin para peserta tahu bagaimana cara memulai, mengelola, hingga mengembangkan bisnis,” jelas Sari.
Dr. Jalaluddin MPd, yang juga turut memberikan materi tentang pentingnya membangun mental juara, menekankan bagaimana pentingnya sikap pantang menyerah dalam berwirausaha.
“Mental juara adalah hal utama dalam kewirausahaan. Banyak yang gagal di tengah jalan, tapi itu bukan akhir. Keberhasilan datang dengan ketekunan dan kesabaran,” ujarnya.
Pelatihan ini juga melibatkan topik-topik kekinian seperti e-commerce, digital marketing, bisnis sosial, serta kewirausahaan kreatif.
Semua materi tersebut disesuaikan dengan kebutuhan pasar yang terus berkembang pesat di era digital ini.
M Nasir menjelaskan, tujuan utama dari pelatihan ini adalah untuk menumbuhkan semangat wirausaha di kalangan pemuda Aceh Utara, serta memberi mereka bekal pengetahuan dan keterampilan praktis yang diperlukan untuk memulai bisnis.
“Kami ingin menumbuhkan kepercayaan diri para peserta, agar mereka tidak takut gagal.
Dengan pengetahuan yang mereka dapatkan, kami berharap mereka dapat mengelola usaha dengan baik dan berdaya saing,” katanya.
Pelatihan ini juga bertujuan untuk mengubah stigma masyarakat yang masih memandang kewirausahaan sebagai jalur yang penuh risiko.
“Banyak orang yang takut gagal ketika memulai usaha.
Kami ingin menghapus stigma tersebut dan menunjukkan bahwa berwirausaha adalah pilihan karier yang dapat membawa kesuksesan,” tambah M Nasir.
Selain itu, pelatihan ini diharapkan dapat melahirkan figur-figur pemuda berprestasi di bidang kewirausahaan yang dapat menjadi contoh dan panutan bagi generasi muda Indonesia.
“Kami ingin para peserta tidak hanya menjadi pengusaha yang sukses, tetapi juga menjadi inspirasi bagi teman-teman mereka untuk berwirausaha.
Kami berharap mereka bisa menjadi penggerak kewirausahaan di masa depan,” jelas M Nasir.
M Nasir juga berharap pelatihan ini dapat menjadi titik awal gerakan kewirausahaan yang lebih besar, dengan melibatkan lebih banyak pemuda yang siap bersaing di pasar global.
“Kami percaya, dengan pelatihan seperti ini, akan lahir lebih banyak pengusaha muda yang tidak hanya berdaya saing, tetapi juga mampu membawa perubahan positif di masyarakat,” harapnya.
Melalui pelatihan ini, Disporapar Aceh Utara berkomitmen untuk menggali potensi anak muda dan memberikan mereka akses serta pengetahuan yang diperlukan untuk memulai dan mengembangkan bisnis.
Dengan pendekatan yang tepat, mereka yakin akan ada lebih banyak wirausaha muda yang sukses dan mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional.
Selain aspek kewirausahaan, lokasi pelatihan yang berada di Desa Cot Beudak, yang juga merupakan salah satu kawasan wisata di Aceh Utara, memberikan nilai tambah bagi peserta.
“Kami ingin peserta tidak hanya belajar kewirausahaan, tetapi juga dapat melihat langsung bagaimana sektor pariwisata dapat mendukung perkembangan usaha mereka.
Potensi wisata di Aceh Utara sangat besar, dan kami ingin memaksimalkannya melalui keterlibatan wirausaha muda,” tutup M Nasir.
Dengan harapan besar, pelatihan ini bukan hanya memberi keterampilan praktis, tetapi juga menciptakan mentalitas kewirausahaan yang tangguh dan berdaya saing bagi para pemuda di Aceh Utara.(*)