LHOKSUKON – Banjir melanda empat kecamatan di Aceh Utara, yakni Matangkuli, Tanah Luas, Pirak Timur, dan Lhoksukon, pada Selasa (8/10/2024) sekitar pukul 13.44 WIB.
Ketinggian air diperkirakan mencapai 40 hingga 60 cm, menyebabkan dampak signifikan terhadap masyarakat dan infrastruktur.
Banjir ini disebabkan oleh hujan deras dan luapan Sungai Keureuto, yang mengakibatkan 22 gampong di Matangkuli terendam.
Di Tanah Luas, 3 gampong dan 15 gampong di Pirak Timur juga mengalami nasib serupa. Secara keseluruhan, sekitar 2.700 rumah warga terendam, dengan lebih dari 9.479 jiwa terpengaruh.
Tim Siaga Bencana (Tagana) setempat segera melaporkan situasi terkini dan melakukan pendataan serta pemeriksaan lokasi terdampak.
Hingga kini, tidak ada laporan mengenai korban jiwa atau luka-luka, namun banyak warga terpaksa mengungsi ke tempat aman.
Lokasi pengungsian telah disiapkan di beberapa gampong, khususnya di Matangkuli, seperti Meunasah Gp. Tanjong Tgk Ali dan Gedung Pengungsian Gp. Hagu.
Pilar sosial setempat sedang melakukan pendataan dan cek lokasi, serta mengkoordinasikan penyaluran bantuan masa panik kepada warga yang terdampak.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Dalam upaya penanganan bencana, berbagai kegiatan rutin dilaksanakan, termasuk administrasi dan pelaporan.
Petugas Piket Tagana tetap aktif dalam mengendalikan situasi, memastikan setiap kebutuhan dasar terpenuhi, dan mendokumentasikan perkembangan situasi.
Banjir ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kewaspadaan terhadap bencana alam, terutama di musim hujan.
Diharapkan, semua pihak dapat saling mendukung dan membantu masyarakat yang terkena dampak.
Pihak berwenang menghimbau agar warga tetap tenang dan mengikuti informasi dari sumber resmi untuk menjaga keselamatan bersama.(*)